
Seperti umur kita di bumi, ada yang mengibaratkan seperti sekejapan mata. Urip mung mampir ngombe, kata orang Jawa. Seperti aku ini, angkatan 78 Sipil Unpar, serasa baru kemarin duduk-duduk di teras Kampus Unpar Ciumbuleuit Bandung, menunggu dosen Mekanika Teknik, Ir. Yauw Tauw Cing melipat jas hujannya di parkiran motor. Dalam sekejap sudah 30 tahun berlalu.
Menjelang reuni akbar Unpar seperti yad akhir bulan Juli 2008, adalah momen untuk menoleh ke belakang. Datang dan melihat betapa jauhnya kita sudah meninggalkannya? Mengenang kembali sand sculpture yang sudah kita ukir dibutir-butir pasir kehidupan.
Tapi dalam kurun yang singkat usia kita ini, kita toh berjuang dan berkiprah dengan tekun dan telaten, mengukir kehidupan kita dan lingkungan kita. Walaupun kita tahu bahwa semuanya akan berlalu dengan cepat. Lihatlah anak-anak kita. Serasa baru kemarin kita membelikan mainan bayi. Sekarang sudah mengajari kita trik-trik internet.
Mengukir kehidupan rasanya seperti Sand Sculpturing. Yang kita ukir hari ini, besok sudah hilang bentuknya. Lalu kita mengukir yang baru lagi. Dengan tekun. Sebaik mungkin. Seindah mungkin. Besok sudah hilang lagi.
darma widjaja
========================================
Gambar-gambar Sand Sculpturing yang lain, sumber : http://www.FunAndFunOnly.net/







